Jumat, 07 Desember 2012

KOLESTEROL



KOLESTEROL
Kolestrol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol (bahasa Inggris: waxy steroid) yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang disebut steroid. Steroids ialah lipid yang memiliki struktur kimia khusus. Struktur ini terdiri atas 4 cincin atom karbon.

EKSTRAKSI KOLESTEROL DARI OTAK KAMBING
Tambahkan 4 volume aseton (200 ml) pada 50 gr sampel otak kambing, belender selama 1 menit. Pindahkan suspensi yang terjadi ke dalam beaker gelas dan bilas blender dengan 25 ml aseton. Campur hasil bilasan dengan suspensi dalam beaker dan diamkan homogenat ini selama ini selama 5 menit kadang-kadang dengan pengaduk.
Saring suspensi menggunakan penyaring Buchner. Residu yang tertinggal di belender lagi dengan 100 ml aseton, kemudian setelah didiamkan selama 5 menit, saring dengan penyaring buchner seperti pengerjaan sebelumnya.
Bilas blender dengan 50 ml aseton, tuangkan ke dalam penyaring buchner yang masih mengandung resid. Filtrat dicampur dengan filtrat pertam, filtrat ini mengandung kolestrol.
Hilangkan aseton dengan jalan destilasi diatas penangas air, atau menggunakan evavorator berputar. Dinginkan larutan sisa (residu) dengan air ledeng, dan kumpulkan crude kolesterol yang terjadi dengan jalan menyaring menggunakan corong buchner.
Rekristalisasi kolesterol yang terjadi dengan melarutkannya menggunakan etanol panas sedikit mungkin, lalu dengan segera filtrat disaring (masih dalam keadaan panas) kedalam erlenmeyer mendidih di udara. Untuk identifikasi adanya senyawa kolestrol dapat digunakan uji salkowski dan uji libermann-buchard.

5 komentar:

  1. jelaskan alasannya mengapa ekstraksi kolestrol pada otak kambing itu menggunakan pelarut aseton?

    BalasHapus
  2. Kolestrol merupakan kompenen yang bersifat berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut organik nonpolar seperti aseton, kloroform, etanol, benzen yang dikenal dengan “pelarut lemak”. Dalam percobaan ini otak kambing terlebih dahulu diblender dengan menggunakan aseton sebagai pelarutnya. Hal ini dilakukan oleh karena adanya kesamaan sifat antara kolestrol yang terkandung dalam otak kambing dengan aseton yakni sama-sama merupakan senyawa non polar, shingga keduanya dapat saling melarutkan. Dengan menghaluskan otak kambing ini menggunakan aseton maka akan mempermudah proses pemisahan kolesterolnya setelah difiltrasi. Di dalam filtrat otak kambing masih terkandung pelarut dan kolesterol yang akan dipisahkan, oleh karena itu filtrat tersebut dievaporasi guna memisahkan kolesterol dari pelarutnya (aseton).

    BalasHapus
  3. Ekstraksi dan pemisahan kolestrol kompleks sangat erat kaitannya dengan karakteristik kolestrol itu sendiri. Kolestrol memiliki kelarutan yang sangat buruk dalam air, meskipun ia bersifat amfipatik (memiliki gugus polar dan non polar) akan tetapi sifat amfipatik saja belum cukup untuk dapat larut dalam air. Sehingga kolestrol itu mudah di ekstraksi dengan pelarut lemak seperti aseton. Untuk perlakuan pertama sampel harus dilarutkan dalam pelarut aseton, sampel yang digunakan dalam percobaan ini adalah otak kambing sehingga tidak susah untuk dihancurkan dan dilarutkan dengan blender. Pelarut aseton yang digunakan memiliki dampak yang cukup buruk bagi kesehatan, sehingga praktikan disarankan untuk mengenakan masker dalam melaksanakan percobaan. Penghancuran sampel memiliki fungsi agar proses ekstraksi terjadi dalam proses yang cepat, sampel yang hancur memiliki luas permukaan yang lebih besar sehingga akan lebih mudah bagi pelarut aseton untuk menarik komponen-komponen.

    BalasHapus
  4. mengapa menggunakan otak? bukan organ lain?

    BalasHapus
  5. Berikan alasan memilih metode tersebut?

    BalasHapus